TUGAS MANDIRI
JURNAL
MATA
KULIAH :Perkembangan Perserta Didik
KODE/SKS :MPB 1202/ 2 sks
KELAS/SEMESTER
:BIOLOGI (A)/2
DOSEN :Dr. Muhfahroyin, S.Pd.,
M. TA.
Siti Nurlaila, S.Psi.M.Psi.
OLEH :Dwi Yulistiasari
NPM :14320008
A.MATERI/TOPIK :Karakteristik Perkembangan Moralitas dan
Keagamaaan Remaja Serta Implikasiinya Dalam Pendidikan
B.JUDUL JURNAL :HUBUNGAN ANTARA REIGIUSITAS DENGAN MORALITAS
PADA REMAJA DI MADRASAH ALIYAH (MA)
C.ISI
JURNAL :Kemajuan
zaman yang serba modern sekarang ini, bisa berdampak positif dan negatif bagi
perkembangan remaja, diantaranya perkembangan moral. Remaja yang menunjukkan
perilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku, maka remaja dikatakan
memiliki moralitas. Sedangkan remaja yang menunjukkan perilaku bertentangan dengan
norma dan nilai yang berlaku, maka remaja dikatakan melakukan tindakan amoral.
Hasil-hasil studi terdahulu, menyimpulkan bahwa, individu memerlukan suatu
pengontrol diri dalam berpikir, bersikap, bertindak yaitu agamaatau
religiusitas.Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa ada hasil
yangkonsisten berhubungan antara pemecahan masalah melalui agama atau
religiusitas dengan kebahagiaan seseorang (Lewis dan Cruise, 2006). Selanjutnya
penelitian yang menunjukkan bahwa pemecahan masalah melalui agama atau
religiusitas dapat mempengaruhi gagasan penyesuaian psikososial yang luas
(Zwingmann, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Mahmoudi (2007) menunjukkan
bahwa ada hubungan signifikan antara kecemasan yang terlihat dan tertutup
dengan pemecahan masalah melalui agama atau religiusitas.Perilaku yang
ditampakkan pada masa remaja mengalami banyak perubahanperubahanpenting dari
aspek fisik maupun psikis. Menurut Hurlock (2009) perubahan fisik pada remaja,
ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ reproduksi, dan perubahan
psikologis yang hampir universal meliputi, meninggi emosi, minat, peran, pola
perilaku, dan nilai-nilai yang dianut.
MenurutKroh
(Dalam Kartono, 2007) perubahan perilaku remaja disebabkan perubaha struktur
jiwa. Terjadi kemajuan dalam periode perkembangan dan perubahan yangditampakkan
dalam perilaku, disebut juga dengan masa trotzalter. Perilaku yangditampakkan
oleh seorang remaja mendapatkan penilaian dari lingkungan sekitar.Penilaian
dari lingkungan sekitar tersebut memiliki dua nilai, yaitu nilai baik dan nilaiburuk.
Penilaian dari masyarakat mengenai perilaku yang ditampakkan disebut denganmoral.
Menurut Chaplin (2001), moral adalah hal yang menyinggung akhlak, tingkahlaku
yang susila, ciri-ciri khas seseorang dengan perilaku pantas dan baik,menyinggung
hukum, adat istiadat, kebiasaan yang mengatur tingkah laku.Menurut Poespoprodjo
(2009), ada tiga faktor penentu moralitas, pertamaperbuatan sendiri, yang
dikehendaki individu memandangnya tidak dalam tertib fisiktetapi dalam tertib
moral. Kedua, motif yang dimiliki individu dalam pikiran ketikamelakukan suatu
perbuatan secara sadar dilakukan sendiri untuk dicapai denganperbuatan sendiri,
dan ketiga, keadaan, segala yang terjadi pada suatu peristiwa atauperbuatan.
Berdasarkan penelusuran peneliti melalui media massa, didapatkan beberapafenomena
remaja cenderung melakukan tindakan amoral.
Dalam Kamus
Besar BahasaIndonesia (2009) amoral diartikan sebagai tidak bermoral atau tidak
berakhlak.Menurut Nashori (2002) religiusitas adalah seberapa jauh
pengetahuan,seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah,
dan seberapadalam penghayatan atas agama yang dianut. Lebih lanjut, Ancok dan
Nashori (2008)mengungkapkan religiusitas memiliki lima dimensi, pertama akidah,
yaitu tingkatkeyakinan seorang Muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agama
Islam. Keduasyariah, yaitu tingkat kepatuhan Muslim dalam mengerjakan
kegiatan-kegiatan ritualsebagaimana disuruh dan dianjurkan dalam agama Islam.
Ketiga akhlak, yaitu tingkatperilaku seorang Muslim berdasarkan ajaran-ajaran
agama Islam, bagaimanaberealisasi dengan dunia beserta isinya. Keempat
pengetahuan agama, yaitu tingkatpemahaman Muslim terhadap ajaran-ajaran agama
Islam, sebagaimana termuat dalamal-Qur’an. Kelima penghayatan, yaitu mengalami
perasaan-perasaan dalammenjalankan aktivitas beragama dalam agama Islam.
Konsep
dimensi-dimensireligisuitas yang diungkapkan Ancok dan Nashori (2008),
menggambarkan konsepreligisuitas menurut agama Islam.Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan peneliti terhadap remaja di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren
salah satu di kota Palembang. Remaja menampakkan serangkaian perilaku yang
cenderung mengindikasikan memiliki moralitas seperti menunjukkan perilaku
saling bergotong royong, mematuhi peraturan yang berlaku,perilaku sopan dan
satun ditunjukkan dengan hormat kepada guru dan pergaulan yang sehat kepada
sesama rekan siswa. Peneliti melihat, masih ada terlihat siswayang cenderung
melakukan tindakan amoral. Selain itu juga, siswa menunjukkan perilaku religiusitas
yang ditampakkan melalui serangkaian perilaku ibadah dalam konteks agama Islam.
Seperti pelaksanaan salat berjemaah, zikir, membaca al-Qur’an.Akan tetapi, dari
hasil pengamatan masih terlihat siswa yang cenderung kurang dalam pelaksanaan
religiusitas dalam bentuk perilaku ibadah.
D.REFLEKSI
: Berdasarkan isi jurnal
diatas dapat diketahui bahwa remaja yang
menunjukan perilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku, maka remaja
dikatakan memiliki moralitas. Sedangkan remaja yang menunjukan
perilakubertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku, maka remaja dikatakan
melakukan tindakan amoral.Suatu moral
seseorang harus didasari dengan nilai agama (religius),karena antara moral dan
agama saling berkaitan satu sama lain. Jika remaja hanya memiliki moral yang
baik tetapi tidak diikuti dengan nilai agama yang baik pula maka remaja
tersebut perbuataanya akan melenceng dari ajaran agama atau bisa melakukan
tindakan amoral.Dan juga jika remaja hanya memiiki nilai religiusnnya saja yang
baik dan moralnya tidak baik remaja tersebut juga akan melakukan tindakan
negatif .Karena keduanya saling berkaitan antara moralitas dan religiusitas mka
keduannya harus sama porsinya (seimbang).
Perkembangan
moral sangatlah penting bagi setiap individu sebagai makhuk sosial khususnya
remaja.Bertujuan mncari bekal agar memiliki moral yang baik maka dapat
dilakukan dengan cara anak dimasukkan kesekolah pesantren agar memiliki
religiusitas yang baik.Idealnya remaja yang berada dalam lingkungan pondok
pesantren memiliki penerapan moral yang sesuai dengan yang telah diajarkan halnya
dalam menunjukan perilaku yang sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Agama
memiliki arti yang sama pentingnya dengan moral, karena agama akan memberikan
sebuah kerangka moral sehingga membuat seseorang mampu membandingakn tingkah
lakunya. Agama dapat menstabilkan tingkah laku dan memberikan penjelasan
mengapa dan untuk apa seseorang hidup didunia ini, sehingga diharapkan agama
memberikan perlindungan rasa aman, terutama bagi remaja yang tengah mencari
jati dirinya.
E.KESIMPULAN : Bedasarkan jurnal diatas tentang Hubungan Antara
Religiusitas Dengan Moralitas Pada Remaja Di Madrasah Aliyah (MA) dapat disimpulkan bahwa moralitas
remaja pada saat ini masih ada yang besifat amoral.Oleh sebab itu, kita sebagai
remaja yang baik harus menghindari sifat amoral tersebut, dengan cara menambah
pengetahuan kita tentang agama .Agama sangat penting untuk remaja ,agama bisa
menjadi pedoman kita untuk bersikap atau bermoral baik.Agama dan moralitas
harus berdampingan dan harus mmiliki nilai yang sama ,karena sama-sama penting
untuk remaja dalam bersikap.
F.KOMENTAR
PENGAMPU MATA KULIAH
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Metro,20 April 2015
Pengampu 1 Pengampu
2
SITI NURLAILA, S.Psi., M.Psi. TRIANA ASIH, S.Pd., M.Pd.
Penulis
(DWI YULISTIASARI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar