Jumat, 12 Juni 2015

jurnal ppd karakteristik perkembangan oralitas dan keagaaan remaja serta impliasinya dalam pendidikan



TUGAS MANDIRI
JURNAL
MATA KULIAH       :Perkembangan Perserta Didik
KODE/SKS               :MPB 1202/ 2 sks
KELAS/SEMESTER :BIOLOGI (A)/2
DOSEN                     :Dr. Muhfahroyin, S.Pd., M. TA.
Siti Nurlaila, S.Psi.M.Psi.
                        Triana Asih, S.Pd., M.Pd.
OLEH                        :Dwi Yulistiasari
NPM                         :14320008
A.MATERI/TOPIK  :Karakteristik Perkembangan Moralitas dan Keagamaaan Remaja Serta Implikasiinya Dalam Pendidikan
B.JUDUL JURNAL  :HUBUNGAN ANTARA REIGIUSITAS DENGAN MORALITAS PADA REMAJA DI MADRASAH  ALIYAH (MA)
C.ISI JURNAL          :Kemajuan zaman yang serba modern sekarang ini, bisa berdampak positif dan negatif bagi perkembangan remaja, diantaranya perkembangan moral. Remaja yang menunjukkan perilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku, maka remaja dikatakan memiliki moralitas. Sedangkan remaja yang menunjukkan perilaku bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku, maka remaja dikatakan melakukan tindakan amoral. Hasil-hasil studi terdahulu, menyimpulkan bahwa, individu memerlukan suatu pengontrol diri dalam berpikir, bersikap, bertindak yaitu agamaatau religiusitas.Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa ada hasil yangkonsisten berhubungan antara pemecahan masalah melalui agama atau religiusitas dengan kebahagiaan seseorang (Lewis dan Cruise, 2006). Selanjutnya penelitian yang menunjukkan bahwa pemecahan masalah melalui agama atau religiusitas dapat mempengaruhi gagasan penyesuaian psikososial yang luas (Zwingmann, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Mahmoudi (2007) menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara kecemasan yang terlihat dan tertutup dengan pemecahan masalah melalui agama atau religiusitas.Perilaku yang ditampakkan pada masa remaja mengalami banyak perubahanperubahanpenting dari aspek fisik maupun psikis. Menurut Hurlock (2009) perubahan fisik pada remaja, ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ reproduksi, dan perubahan psikologis yang hampir universal meliputi, meninggi emosi, minat, peran, pola perilaku, dan nilai-nilai yang dianut.
MenurutKroh (Dalam Kartono, 2007) perubahan perilaku remaja disebabkan perubaha struktur jiwa. Terjadi kemajuan dalam periode perkembangan dan perubahan yangditampakkan dalam perilaku, disebut juga dengan masa trotzalter. Perilaku yangditampakkan oleh seorang remaja mendapatkan penilaian dari lingkungan sekitar.Penilaian dari lingkungan sekitar tersebut memiliki dua nilai, yaitu nilai baik dan nilaiburuk. Penilaian dari masyarakat mengenai perilaku yang ditampakkan disebut denganmoral. Menurut Chaplin (2001), moral adalah hal yang menyinggung akhlak, tingkahlaku yang susila, ciri-ciri khas seseorang dengan perilaku pantas dan baik,menyinggung hukum, adat istiadat, kebiasaan yang mengatur tingkah laku.Menurut Poespoprodjo (2009), ada tiga faktor penentu moralitas, pertamaperbuatan sendiri, yang dikehendaki individu memandangnya tidak dalam tertib fisiktetapi dalam tertib moral. Kedua, motif yang dimiliki individu dalam pikiran ketikamelakukan suatu perbuatan secara sadar dilakukan sendiri untuk dicapai denganperbuatan sendiri, dan ketiga, keadaan, segala yang terjadi pada suatu peristiwa atauperbuatan. Berdasarkan penelusuran peneliti melalui media massa, didapatkan beberapafenomena remaja cenderung melakukan tindakan amoral.
Dalam Kamus Besar BahasaIndonesia (2009) amoral diartikan sebagai tidak bermoral atau tidak berakhlak.Menurut Nashori (2002) religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan,seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapadalam penghayatan atas agama yang dianut. Lebih lanjut, Ancok dan Nashori (2008)mengungkapkan religiusitas memiliki lima dimensi, pertama akidah, yaitu tingkatkeyakinan seorang Muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agama Islam. Keduasyariah, yaitu tingkat kepatuhan Muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritualsebagaimana disuruh dan dianjurkan dalam agama Islam. Ketiga akhlak, yaitu tingkatperilaku seorang Muslim berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam, bagaimanaberealisasi dengan dunia beserta isinya. Keempat pengetahuan agama, yaitu tingkatpemahaman Muslim terhadap ajaran-ajaran agama Islam, sebagaimana termuat dalamal-Qur’an. Kelima penghayatan, yaitu mengalami perasaan-perasaan dalammenjalankan aktivitas beragama dalam agama Islam.
Konsep dimensi-dimensireligisuitas yang diungkapkan Ancok dan Nashori (2008), menggambarkan konsepreligisuitas menurut agama Islam.Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap remaja di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren salah satu di kota Palembang. Remaja menampakkan serangkaian perilaku yang cenderung mengindikasikan memiliki moralitas seperti menunjukkan perilaku saling bergotong royong, mematuhi peraturan yang berlaku,perilaku sopan dan satun ditunjukkan dengan hormat kepada guru dan pergaulan yang sehat kepada sesama rekan siswa. Peneliti melihat, masih ada terlihat siswayang cenderung melakukan tindakan amoral. Selain itu juga, siswa menunjukkan perilaku religiusitas yang ditampakkan melalui serangkaian perilaku ibadah dalam konteks agama Islam. Seperti pelaksanaan salat berjemaah, zikir, membaca al-Qur’an.Akan tetapi, dari hasil pengamatan masih terlihat siswa yang cenderung kurang dalam pelaksanaan religiusitas dalam bentuk perilaku ibadah.
D.REFLEKSI            :     Berdasarkan isi jurnal diatas  dapat diketahui bahwa remaja yang menunjukan perilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku, maka remaja dikatakan memiliki moralitas. Sedangkan remaja yang menunjukan perilakubertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku, maka remaja dikatakan melakukan tindakan amoral.Suatu moral seseorang harus didasari dengan nilai agama (religius),karena antara moral dan agama saling berkaitan satu sama lain. Jika remaja hanya memiliki moral yang baik tetapi tidak diikuti dengan nilai agama yang baik pula maka remaja tersebut perbuataanya akan melenceng dari ajaran agama atau bisa melakukan tindakan amoral.Dan juga jika remaja hanya memiiki nilai religiusnnya saja yang baik dan moralnya tidak baik remaja tersebut juga akan melakukan tindakan negatif .Karena keduanya saling berkaitan antara moralitas dan religiusitas mka keduannya harus sama porsinya (seimbang).
Perkembangan moral sangatlah penting bagi setiap individu sebagai makhuk sosial khususnya remaja.Bertujuan mncari bekal agar memiliki moral yang baik maka dapat dilakukan dengan cara anak dimasukkan kesekolah pesantren agar memiliki religiusitas yang baik.Idealnya remaja yang berada dalam lingkungan pondok pesantren memiliki penerapan moral yang sesuai dengan yang telah diajarkan halnya dalam menunjukan perilaku yang sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Agama memiliki arti yang sama pentingnya dengan moral, karena agama akan memberikan sebuah kerangka moral sehingga membuat seseorang mampu membandingakn tingkah lakunya. Agama dapat menstabilkan tingkah laku dan memberikan penjelasan mengapa dan untuk apa seseorang hidup didunia ini, sehingga diharapkan agama memberikan perlindungan rasa aman, terutama bagi remaja yang tengah mencari jati dirinya.
E.KESIMPULAN  : Bedasarkan jurnal diatas tentang Hubungan Antara Religiusitas Dengan Moralitas Pada Remaja Di Madrasah  Aliyah (MA) dapat disimpulkan bahwa moralitas remaja pada saat ini masih ada yang besifat amoral.Oleh sebab itu, kita sebagai remaja yang baik harus menghindari sifat amoral tersebut, dengan cara menambah pengetahuan kita tentang agama .Agama sangat penting untuk remaja ,agama bisa menjadi pedoman kita untuk bersikap atau bermoral baik.Agama dan moralitas harus berdampingan dan harus mmiliki nilai yang sama ,karena sama-sama penting untuk remaja dalam bersikap.





F.KOMENTAR PENGAMPU MATA KULIAH
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


Metro,20 April 2015
Pengampu 1                                                                           Pengampu 2



SITI NURLAILA, S.Psi., M.Psi.                                  TRIANA ASIH, S.Pd., M.Pd.

                                                            Penulis

                                                     (DWI YULISTIASARI)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar