MAKALAH INDIVIDU
“BELUT LISTRIK”
(disusun
untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Fisika Dasar dengan dosen pengampu
Drs. Partono M.Pd.)

Disusun oleh
Nama : Dwi yulistiasari
NPM : 14320008
Prodi : Pendidikan Biologi(A)
Semester : 1 (satu)
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga saya
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya .Dalam makalah ini kami membahas
materi tentang BELUT LISTRIK.
Makalah ini
dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama megerjakan makalah ini .Oleh
karena itu ,saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam
penyusunan makalah ini .
Saya
menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan yang mendasar pada makalah ini .oleh karena itu saya mengundang pembaca
untuk memberikan saran dan kritik yang dapat membangun makalah ini.kritik yang konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya .
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Metro ,20
Desember 2014
penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
................................................................................. i
KATA PENGANTAR
.................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................. 2
C.
Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Belut Listrik ......................................................................................... 3
B.
Pengertian Tegangan
Listrik ................................................................ 4
C.
Cara Belut Menghasilkan
Listrik ......................................................... 6
D.
Sinyal Listrik Pada
Ikan ...................................................................... 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
...................................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap kehidupan di bumi ini pasti
memiliki keterkaitan antar hal yang satu dengan hal yang lainnya. Allah
menciptakan makhluk hidup secara berpasangan, setiap yang diciptakan-Nya selalu
memiliki hubungan masing-masing. Seperti ilmu, di bumi ini setiap ilmu selalu
memiliki keterkaitan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya, sehingga
nantinya akan membentuk suatu hal yang baru dan lebih bermanfaat. Salah satunya
adalah hubungan antara ilmu fisika dengan ilmu biologi.
Fisika dan biologi merupakan dua
dari sekian banyak ilmu pengetahuan alam yang ada. Penyatuan dua cabang ilmu
ini menghasilkan cabang ilmu biofisika. Biofisika mempelajari tentang bagaimana
mengaplikasikan hasil temuan bidang fisika terhadap dunia biologis. Fisika merupakan ilmu yang memahami tentang
interaksi alam dan penyebab interaksi tersebut. Biologi mempelajari tentang
benda hidup serta sifat-sifat dari benda hidup. Penyatuan antara keduanya
memberikan sebuah cabang ilmu baru yang memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
alam. Dan penggabungan ilmu tersebut biasanya disebut dengan biofisika.
Biofisika adalah studi interdisipliner tentang
fenomena dan problem-problem biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip dan
teknik-teknik fisika. Biofisika bergantung pada teknik-teknik yang berasal dari
ilmu fisika tetapi difokuskan pada problem-problem biologis. Dalam kehidupan
sehari-hari makhluk hidup baik yang hidup di darat, udara, maupun laut, selalu
berinteraksi dan memiliki kelebihan masing-masing.
Seperti pada ikan belut, ikan belut yang termasuk
kedalam ruang lingkup biologi ternyata juga memiliki kelebihan yang ada pada
dirinya yaitu dengan adanya fenomena fisika di dalam tubuh belut tersebut,
yaitu pada tubuh belut menyimpan sumber tegangan atau memiliki sinyal listrik.
Oleh karena itu di dalam makalah ini saya akan
memaparkan proses terjadinya listrik di dalam tubuh belut.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian belut listrik?
2.
Apa pengertian tegangan listrik?
3.
Bagaimana cara belut menghasilkan
listrik?
4.
Bagaimanakah sinyal listrik pada
ikan?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti mata kuliah fisika dasar.
2.
Untuk mengetahui tentang belut.
3.
Untuk mengetahui tentang tegangan listrik.
4.
Untuk mengetahui proses terjadinya
listrik di dalam tubuh belut.
5.
Untuk mengetahui sinyal listrik pada
ikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Belut Listrik
Belut adalah predator ganas di lingkungan rawa dan
sawah. Makanannya ikan kecil, cacing, krustasea. Ia aktif di malam hari. Hewan
ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara dan mampu hidup berbulan-bulan
tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah. Hewan ini mampu menyerap oksigen
bahkan lewat kulitnya. Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang berlumpur
dan menunggu mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah tropika, belut
diketahui dapat menyintas (survive) musim dingin dengan suhu sangat
rendah.
Kombinasi
sifat-sifat yang dimiliki belut membuatnya menjadi hewan yang dianggap
berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya. Ukuran maksimum adalah 1m,
meskipun yang banyak dikonsumsi paling panjang 40cm. Tidak memiliki sirip,
kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya menyerupai tabung dengan
tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya kecoklatan hingga
kelabu. Hewan betina bersarang di lubang, dan meletakkan telur-telurnya pada
busa-busa di air yang dangkal. Jika telur menetas, keluarlah belut muda yang
semuanya betina. Dalam perkembangannya, beberapa ekor akan menjadi jantan.
Sidat listrik atau belut listrik (Electrophorus
electricus) adalah sejenis ikan yang dapat menghasilkan aliran listrik kuat
(sampai 650 volt) untuk berburu dan membela diri. Walaupun disebut sidat atau
belut, ia termasuk anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak mencakup keduanya.
Belut listrik biasa ditemukan di sungai Amazon dan sungai Orinoko serta
daerah-daerah disekitarnya. Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m (8,2 kaki) dan
berat 20 kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah 1 m.

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Gynotiformes
Familia : Electrophoridae
Genus : Electrophorus
Spesies : E. Electricus
B. Pengertian
Tegangan Listrik
Tegangan adalah suatu perbedaan
potensial yaitu perbedaan jumlah elektron yang berada dalam suatu materi. Di
satu sisi materi terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain
terdapat jumlah elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya gaya magnet
yang mempengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, materi tersebut menjadi
bertegangan listrik. Besarnya efek dari aliran listrik tersebut tergantung dari
besarnya perbedaan elektron yang terkumpul di suatu materi (beda potensial).
Tegangan juga dapat didefiniskan sebagai energy yang
dibutuhkan untuk memindahkan satu muatan listrik (sebesar 1 Coulomb) dari
sebuah kutub ke kutub lainnya yang berbeda potensial. Dengan kata lain tegangan
adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah
medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor
listrik. Tegangan dapat dikategorikan menjadi : (sesuai dengan perbedaan
potensial listriknya)
1.
Ekstra Rendah
2.
Rendah
3.
Tinggi
4.
Ekstra tinggi Singkatnya, tegangan
adalah energi per satuan muatan. Simbol
tegangan adalah v atau V.
Dalam Satuan
SI, satuan untuk tegangan adalah volt (V) . Nilai untuk 1 volt adalah sama
dengan 1 J/C. Alasan pemberian nama ini adalah untuk menghormati seorang penemu
baterai listrik, seorang ilmuwan yang terkenal yang bernama Alessandro Guiseppe
Antonio Anastasio Volta. Selain itu, satuan ini berasal dari penggunaan
definisi tegangan dalam bahasa Inggris yaitu voltage, V =dw/dq.
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai muatan
listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Arus dapat dikatakan juga sebagai
muatan yang bergerak atau muatan dengan kecepatan yang besarnya berubah
terhadap waktu. Arah bergerak arus listrik searah dengan muatan positif
(proton) dan berlawanan dengan arah muatan negative (electron). Ketika terjadi
perbedaan potensial, akan terjadi dengan pergerakan muatan positif dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Untuk muatan negative, pergerakan terjadi
dari potensial rendah ke potensial tinggi. Hal inilah yang disebut dengan arus
listrik.
Secara matematis arus didefinisikan : i=dq/dt.
Secara matematis arus didefinisikan : i=dq/dt.
C. Cara Belut
Menghasilkan Listrik
Tak
hanya manusia yang terdapat listrik
namun hewan pun bisa malah hewan dapat menghasilkan listrik
.listrik yang di hasilkan oleh hewan air listrik
yangdi hasilkan hewan air tersebut biasanya di gunakan untuk melindungi dirinya
atau untuk membunuh musunya(sebagai alat pelindung diri).listrik ini dihasilkan
oleh mereka mengirim gelombang kejut dan elombang tesebut membuat untuk melawan
musuhnya,
listrik yang di hasilkan 2-3 volt dan listrik
itu berguna sebagai :
1.
Panca Indra
2.
Untuk menyebarkan
sinyal peringatan.
3.
untuk mengetahui jenis
kelamin ikan lainnya.
3.
Ikan torpedo
Pada
tubuh ikan terdapat 2/3 titik listrik
biasanya titik tersebut berjumlah 5000-6000 titik dan dapat menghasilkan
500-650 voltper 2 A dan dapat menyalakan TV biasa.
Pembangkit
listrik yang ideal seharusnya dapat memenuhi 3 syarat, yaitu
tidak menimbulkan polusi, sumber energi tersedia dalam jumlah yang banyak, dan dapat dibangun dengan teknologi sederhana. Oleh karena itu, bisa
mengembangkan konsep pengembangan energi listrik ysng dihailkan oleh belut
listrik. Electrophorus electricus, lebih dikenal sebagai belut listrik, menempati bagian timur laut Amerika Selatan, termasuk Guyana s dan Sungai Orinoco Amazon, sedangkan di wilayah Indonesia banyak ditemukan dipesisir Pantai Kepulaun Seribu, Pangandaran dan lau-laut dalam
tidak menimbulkan polusi, sumber energi tersedia dalam jumlah yang banyak, dan dapat dibangun dengan teknologi sederhana. Oleh karena itu, bisa
mengembangkan konsep pengembangan energi listrik ysng dihailkan oleh belut
listrik. Electrophorus electricus, lebih dikenal sebagai belut listrik, menempati bagian timur laut Amerika Selatan, termasuk Guyana s dan Sungai Orinoco Amazon, sedangkan di wilayah Indonesia banyak ditemukan dipesisir Pantai Kepulaun Seribu, Pangandaran dan lau-laut dalam
Beberapa
ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang
dapat menghasilkan daya listrik yang sangat kuat. Organ penghasil listrik yang
dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah
mengalami perubahan penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang
memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari
susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang
sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya. Misalnya, pada ikan
torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada ikan
torpedo yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah juta.
Prinsip
kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan
beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika menerima
pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya
listrik. Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu,
sehingga mampu menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau
sampai 650 volt pada belut listrik yang memiliki nama ilmiah electrophorus
electricus .
Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya
menghasilkan listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan
listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan
berbahaya, karena air laut mengandung garam yang membuat dirinya lebih tahan
terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi
tergantung pada spesiesnya.
Selain ikan
yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula
yang menghasilkan sinyal bertegangan rendah 2 hingga 3 volt. Jika ikan-ikan ini
tidak menggunakan sinyal listrik lemah semacam ini untuk berburu atau
mempertahankan diri.

Ikan ini
memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Tuhan menciptakan sistem
indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal
tersebut. Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di
ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk
ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan listrik di
sekitarnya. Benda apapun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini
mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut.
Pada tubuh
ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti halnya
radar. Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan
menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat
sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan radar yang digunakan oleh
manusia masih kita kembangkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan seperti
ini akan menjadi jelas.

Bentuk tubuh belut listrik unik, hampir 7/8 bagian
tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat baterai-baterai kecil
berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat
banyak, lebih dari 5.000 buah. Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak
besar, tetapi kalau semua baterai dihubungkan secara berderet (seri), akan
diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan dengan batu baterai yang
hanya 1,5 volt). Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung
kepala bertindak sebagai kutub negatif.
Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai
kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik kecil dan tegangan
listrik besar. Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik
yang kecil. Tetapi ketika berhadapan dengan musuh atau mangsanya, belut listrik
akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang
ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu.

Arus listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh
tegangan listrik yang tinggi ini, akan mengalir dan membunuh mereka. Namun,
hewan lain tidak terganggu, karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan
ekor dan kepala belut.
D. Sinyal Listrik pada Ikan
1. Penerima (Reseptor)
untuk Tujuan Khusus
Dalam tubuh ikan-ikan ini terdapat
beragam tipe penerima (reseptor). Reseptor kantung (ampullary) memeriksa
sinyal listrik berfrekuensi rendah yang dipancarkan oleh ikan lainnya yang
tengah berenang atau ulat (larva) serangga. Reseptor ini begitu peka sehingga
dapat menentukan medan magnetik bumi sekaligus mengumpulkan informasi mengenai
buruan atau pun pemangsa.
Reseptor kantung tidak dapat mengindera
sinyal berfrekuensi tinggi yang dipancarkan oleh ikan ini. Ini disempurnakan
oleh suatu reseptor tabung. Pengindera ini peka pada pelepasan muatan listrik
oleh ikan itu sendiri dan berguna sebagai peta lingkungannya. Dengan adanya
sistem ini maka ikan-ikan tersebut dapat berkomunikasi dan saling mengingatkan
tentang adanya ancaman. Mereka juga saling bertukar informasi mengenai jenis,
usia, ukuran dan jenis kelamin.
2. Sinyal yang
Menggambarkan Perbedaan Jenis Kelamin
Setiap jenis ikan listrik memiliki ciri
sinyal yang berbeda-beda. Bahkan, bisa ada perbedaan antar ikan dalam satu
jenis. Walaupun demikian, bentuk umum tetap tak berubah. Beberapa perincian
saja yang khusus pada masing-masing ikan tersebut. Ketika ikan betina berenang
melewati ikan jantan maka ia akan langsung merasakannya dan langsung
menanggapi.
3.
Sinyal yang Menggambarkan Usia
Sinyal listrik juga membawa informasi mengenai usia ikan
ini. Seekor ikan yang baru menetas membawa tanda berbeda dengan yang dewasa.
Sinyal ikan yang baru menetas mempertahankan ciri itu hingga empat belas hari
sejak kelahirannya, ketika mereka berubah dan menjadi seperti sinyal
sebagaimana yang dimiliki oleh ikan dewasa. Hal ini memainkan peranan amat
penting dalam mengatur hubungan yang rumit antara induknya yang jantan dan
betina. Induknya yang jantan akan mengenali bayinya dan sekaligus membawanya
pulang untuk melindunginya.
4.
Kegiatan Sehari-hari yang Disampaikan Melalui Sinyal
Ikan juga mampu menyampaikan informasi selain jenis kelamin
dan usia. Pada semua jenis ikan listrik, meningginya frekuensi menyebarkan
pesan peringatan. Sebagai contoh, jenis Mormydae biasanya menghantarkan
sinyal listrik dengan frekuensi 10 Hz atau setara dengan 10 getaran per detik
yang dapat ditingkatkannya hingga 100-120 Hz. Mormydae yang diam
memperingatkan lawan akan sebuah serangan. Sikap ini menyerupai gerakan
mengepalkan tangan sebelum bertarung.
Pada umumnya,
peringatan ini cukup berpengaruh untuk menakuti lawan. Setelah bertarung, pihak
yang terluka menghentikan kegiatan listriknya dan tidak mengirimkan sinyal
selama hampir 30 menit. Ikan yang menenangkan diri atau yang meninggalkan
pertarungan biasanya juga tetap tidak bergerak. Maksud di balik itu adalah
untuk mempersulit lawan lainnya menemukan mereka. Maksud lainnya juga untuk
menghindari hantaman dari benda sekitarnya karena mereka menjadi
"buta" arus listrik karena kurangnya sinyal.
5.
Sistem Khusus Anti Gangguan pada Sinyal
Gangguan merupakan sebuah akibat yang lumrah di sini.
Namun, mereka telah diciptakan dengan cara pertahanan alami yang mencegah
terjadinya gangguan tersebut. Para ahli menamai sistem ini "Tindakan
Pencegahan terhadap Gangguan" atau disingkat dengan "JAR (Jamming
Avoidance Response)." Ketika sang ikan bertemu dengan ikan lain pada
frekuensi yang sama, ia mengubah frekuensinya. Dengan cara inilah gangguan
dapat dicegah sedini mungkin, sehingga tidak pernah berlanjut lagi.
Semua ini menegaskan akan adanya suatu sistem yang sangat rumit pada ikan
listrik. Asal mula sistem ini tidak pernah dapat dijelaskan secara utuh dengan
evolusi.
Seperti itu pulalah,
Darwin dalam bukunya, The Origin of Species, mengakui tidak mungkinnya
menjelaskan makhluk dengan teorinya di satu bab yang judulnya "Difficulties
of the Theory" (Kelemahan-Kelemahan Teori). Semenjak Darwin, ikan
listrik telah terbukti mempunyai sistem yang jauh lebih rumit dibanding yang ia
pikirkan. Jenis-jenis sinyal yang dipancarkan oleh ikan yang berbeda:


Ikan yang memancarkan
gelombang listrik berkomunikasi melalui gelombang ini. Anggota dari satu jenis
menggunakan sinyal yang serupa. Karena kehidupan mereka yang berkelompok,
mereka mengubah frekuensi untuk mencegah kebingungan, yang memungkinkan
dibedakannya sinyal yang serupa tapi tak sama.

Seekor ikan listrik dapat menentukan
jenis kelamin ikan lainnya melalui sinyal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sidat listrik atau belut
listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat
menghasilkan aliran listrik kuat (sampai 650 volt) untuk berburu dan membela
diri. Tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Sinyal listrik pada ikan
memiliki fungsi antara lain sebagai penerima (Reseptor)
untuk tujuan khusus, sinyal yang
menggambarkan perbedaan jenis kelamin, sinyal yang menggambarkan usia, kegiatan
sehari-hari yang disampaikan melalui sinyal, sistem khusus anti gangguan pada
sinyal.
DAFTAR
PUSTAKA
Di akses pada 19 Desember 2014, 19:25 WIB.
Di akses pada 19 Desember 2014, 20:05 WIB.
Http://Bumi-Tuntungan.Blogspot.Com/2011/05/Cara-Belut-Listrik-Menghasilkan- Aliran.Html di
akses pada 12 Desember 2014, 16:51 WIB.
Http://Seputar-Listrik.Blogspot.Com/2011/02/Listrik-Pada-Makhluk-Hidup.Html
di akses pada 12 Desember 2014, 16:59 WIB.
Http://Rollespalilingan.Blogspot.Com/2009/11/Pengertian-Biofisika-Di-Dalam-Anonim.Html
diakses pada 14 Desember 2014, 23:42 WIB.
Kak di mohon bantuanya mampir ya kak karena disini juga ada kak
BalasHapushttp://ctworksss9.emyspot.com/
.